Puncak Dies NatalisUntirta ke-39 diwarnai Keharuan
22 October 2020 ivan 144
Ada yang berbeda pada peringatan Dies Natalis
ke-39 Untirta.
Selain kegiatan lomba-lomba antar unit, pada puncak Dies Natalis yang
diselenggarakan di pelataran halaman rektorat, diadakan dua bedah buku sekaligus.Buku pertama berjudul
“Dua Dasawarsa Pembentukan Provinsi Banten” yang diulas oleh Rektor Untirta, Fatah
Sulaiman, dan buku kedua berjudul “Sketsa untuk Untirta” yang ditulis oleh 21 alumni
dan mahasiswa Untirta.
Pada ulasan buku, Fatah
Sulaiman merespon baik atas penerbitan buku HUT
Banten itu karena selain para penulisnya cukup apik dan membahas secara holistik dan komprehensif tentang Banten,
juga ada para akademisi Untirta yang turut andil.Fatah
berharap buku ini menjadi bagian penting dalam pembangunan di Provinsi Banten.Selain itu, sebagai Rektor Untirta, ia juga mengapresiasi buku
“Sketsa untuk Untirta”yang merupakan kado Dies Natalis.Ia berharap agar
peluncuran buku setiap Dies Natalis menjadi sebuah kebudayaan baru di Untirta.
Pada kesempatan itu, Vivi Intan Pangestuti, Mahasiswa
semester tiga Jurusan Bahasa Indonesia FKIP yang penyandang difabel, didaulat untuk menjelaskan
proses kreatifnya dalam penulis. Di dalam tulisannya ia mengatakan bahwa kendati tidak bisa melihat,
teman-teman di
kampus selalu ikut membantu dan ia merasa bangga menjadi mahasiswa Untirta. Pada momen
dies natalisini, di dalam tulisannya Vivi berharap agar
kampus menyediakan perpustakaan untuk difabel netra.
Kemudian ia menuturkan bahwa ketika menulis,
ia memanfaatkan HP untuk menulis. “Kenapa tidak memakai laptop?” Tanya Rena Yulia
yang ditunjuk menjadi moderator.“Saya belum punya laptop dan HP lama ini yang
saya miliki,” ucap Vivi polos.
Mendengar hal itu, Dase Erwin Juansyah yang
menjabat sebagai Dekan FKIP
Untirta secara spontan mengapresiasi Vivi.Sambil berkaca-kaca ia mengatakan bahwa Vivi memang memiliki keterbatasan tetapi ia adalah mahasiswa
yang rajin. “Saya tahu Vivi. Dia anak yang cerdas. Untuk menopang kegiatan menulis,
saya akan memberikan laptop
untuk Vivi,” ucapnya sambil sedikit terisak. Sontak para peserta diskusi bertepuk tangan ikut terharu.
Tak sampai disitu,
Rektor Untirta juga ikut mengungkapkan kebahagiaannya.“Hari ini saya bahagia karena ada mahasiswa
yang rajin menulis.Untuk itu saya menghadiahkan HP,” ucap Fatah
Sulaiman sambil tersenyum.Di akhir diskusi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,
Suherna, menanyakan apakah Vivi sudah dapat beasiswa.“Saya belum dapat Pak,”
ujarnya.Mendengaritu, Suherna menjanjikan akan mengurus beasiswa.
Orang Tua Vivi yang turut mendampingi meneteskan air
mata.Sehari-hari orang tua Vivi memang hidup sederhana. Ia berjualan mie ayam di
daerah Cilegon. Mendengar para pejabat kampus mengapresiasi Vivi, ia sangat berterimakasih. “Vivi dari dulu memang semangat ingin kuliah. Dia juga suka menulis. Alhamdulillah
Vivi bisa menunjukan kegigihannya. Atas nama orang tua, saya mengucapkan terimakasih
yang tak terhingga kepada Untirta, semoga Untirta menjadi kampus terbaik," pungkasnya. (UP/UPBK)