Diskusi Senja di Untirta #1
28 August 2020 ivan 125
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan diskusi dengan tema "Diskusi Senja di Untirta #1" yang akan mengulas buku " Menuju Norma(l) Baru", di Kampus Untirta Pakupatan Serang Banten, Kamis (27/8/2020). Hadir dalam kegiatan ini, H. Andika Hazrumy., S.Sos., M.A.P. Wakil Gubernur Banten, Dr. H. Agus Sjafari,S.Sos., M.Si. Wakil Rektor Bidang Akademik Pengembangan Inovasi, Pengabdian, dan Hilirisasi Riset, Ahmad Jazuli Abdillah Anggota DPRD Provinsi Banten sebagai panelis. Kegiatan ini dibuka oleh Keynote Speaker Rektor Untirta Prof. Dr. Fatah Sulaiman, M.T. Hadir pula Ferry Purnawan sebagai Ketua Pemuda Muhamadiyah Kota Serang, Desma Yuliadi Saputra Editor Untirta Press, Faisal Dudeye Payumi Padma Ketua Umum HMI Cabang Serang yang menjadi peserta aktif.
Keempat Pembedah Buku yang juga merupakan bagian dari 34 penulis di buku ‘Menuju Norma(l) Baru’ menyarikan apa yang ditulisnya dalam diskusi ini, seperti yang diungkapkan oleh Rektor Untirta, Fatah Sulaiman. Fatah mengatakan, penerbitan buku ‘Menuju Norma(l) Baru’ adalah pencapaian yang luar biasa di saat dalam kondisi pelik pandemi.
Menurutnya, dengan hadirnya buku ini menunjukkan kuatnya gotong royong dari berbagai elemen atau lembaga di Banten karena para penulis dalam buku ini berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.
“Saya sangat apresiatif dan bangga, Direktur Untirta Press Bapak Firman Hadiansyah bisa menerbitkan buku ini dalam rentang waktu sebulan. Hebtanya, buku ini sudah dibaca pula oleh Pak Jokowi dan Pak Nadiem dan yang paling penting, terbitnya buku ini tentu sangat berarti karena menjadi sejarah, bisa dibaca oleh anak cucu kita nanti. Kalau tidak ditulis mereka generasi yang akan datang tidak akan bisa tahu apa yang terjadi sekarang ini,” katanya.
Sementara itu, Andika menyampaikan, Pemprov Banten terus berupaya dalam menangani pemulihan dari berbagai sektor akibat Covid-19. Menurutnya, ada beberapa daerah di Banten yang masuk zona merah seperti Tangerang karena banyaknya warga yang hilir mudik di sana. Adapun salah satu upaya yang dikeluarkan oleh Pemprov menurutnya memberikan Sosialisasi dan pemahaman akan 3 M.
“3 M itu yakni memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak. Saya berharap ini terus tersampaikan ke lapisan masyarakat sehingga kita bisa menjaga diri dari wabah ini,” ujarnya.
Ahmad Jazuli memberikan pandangan lain terkait kondisi pandemi ini. Menurutnya, sebagai anggota legislatif, ia memandang saat ini orang-otang dipaksa beradaptasi bahkan sistem pun dipaksa beradaptasi dengan keadaan seperti saat ini.
“Sistem dipaksa oleh situasi. Makanya saya harap kita tidak hanya mencuci tangan saja, melainkan juga mempercepat adaptasi salah satunya adalah menguatkan civil society salah satunya adalah dengan hadirnya buku ini. Dari buku ini nantinya akan hadir kolektivitas dan input untuk menghadapi kondisi yang saat ini terjadi. Oleh karena itu saya harap bukuu ini dibentuk E-Book sehingga semakin luas tersebar,” ungkapnya.
Sebagai akademisi, Agus mengatakan, saat ini masyarakat masih euforia dan belum adaptasi dengan pandemi ini.
“Masih belum normal, menuju kepada sesuatu yang normal, kita sebenarnya pada dasarnya dipaksa mengikuti kondisi pandemi ini. Ya, semua dipaksa, dimulai dari kita belajar, oleh sebab itu di Untirta kebijakan belajar kita gunakan melalui sistem daring SPADA. Uniknya, SPDA ini kita luncurkan sebelum Covid-19 datang, waktu itu di era kepemimpinan Prof Soleh, Rektor Untirta sebelumnya,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika dan
umum. Hadir pula peserta aktif dari Ketua Pemuda Muhammadiyah Cabang Kota
Serang Ferry Purnawan, Ketua Umum HMI Cabang Serang Faisal Dudayef dan Editor
Untirta Press Desma Yuliadi Saputra. (UP/UPBK)